div style="display:none">
Perbedaan Skarifikasi dan Suhu Air Perendaman terhadap Kemampuan Imbibisi pada Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) | Diharjo | Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi

Data citation

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perlakuan skarifikasi dan suhu air perendaman terhadap kemampuan imbibisi pada biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.). Penelitian dilakukan dengan dua perlakuan yaitu (Y) Biji tanpa skarifikasi, Y1 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃ selama 40 jam, Y2 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 30℃ selama 25 jam, Y3 = Biji tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman 20℃ selama 15 jam; dan (X) Biji diskarifikasi, X1 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃ selama 40 jam, X2 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 30℃ selama 25 jam, X3 = Biji diskarifikasi dengan suhu air perendaman 20℃ selama 15 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji nangka (Artocarpus heterophyllus lamk.) yang diskarifikasi dengan suhu air perendaman 40℃ selama 40 jam (X1) menunjukkan kemampuan imbibisi tercepat dengan persentase kadar air yang masuk sebesar 4,3%. Sedangkan kemampuan imbibisi terlambat ditunjukkan oleh biji nangka tanpa skarifikasi dengan suhu air perendaman terendah 20℃ selama 15 jam yang menunjukkan persentase kadar air yang masuk sebesar 0,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan skarifikasi pada biji nangka yang bersifat impermeable dengan suhu air perendaman 40℃ menunjukkan adanya perbedaan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License

Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi published by Program Studi Pendidikan Biologi * Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan * Universitas Nusa Nipa * Maumere is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.